Kamis, 07 Mei 2009

KEUTAMAAN DZIKIR

Tanggal, 3 Mei 2009 Rumah : Bpk H. Alwi Fuad Jl. Kuntul Cilacap
Ustadz: H. Fuad Hasan (Pon. Pes Al Amin-Jl Tidar)

QS Al Ahzab:41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Kehidupan yang semakin berat, carut marut dunia perpolitikan, menyebabkan banyak orang mengalami tekanan batin (stress). Untuk itu QS 33:41 tersebut mengingatkan pentingnya memperbanyak dzikir, karena dengan dzikir maka hati akan menjadi tentram.
QS Ar-Rad:28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Dzikir tidak hanya dengan membaca subhanalla (33x), Alhamdulillah (33x), dan Allahu Akbar (33x), namun ingat kepada Allah harus ada dalam setiap waktu dan kegiatan kita. Salah satu dzikrullah adalah melaksanakan shalat dengan khusu’. Shalat yang tidak khusu’ itu ibarat mengenakan baju yang robek, maka perlu ditambah dengan amalan-amalan wirid yang lain.
Imam Qurtubi menjelaskan pengertian dzikir yang banyak yaitu dzikir yang dilakukan dengan ikhlas dan diperbanyak baik diwaktu pagi maupun petang. Ala bidzikrillahi tatmainnul qulub (hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.)
Dzikir yang lain yaitu dengan membaca Al Qur’an. Misalnya memperbanyak mambaca surat al waqiah untuk kelancaran rezeki.
Untuk itu dalam kehidupan ini kita perlu membentengi diri dengan iman dan dzikir karena :
· Dapat membentengi diri dari kegelapan
· Dapat Mengobati hati yang duka.
Wassalam

PENGAJIAN BULAN APRIL DITIADAKAN

Karena pak Dariman, punya gawe (cucu beliau jadi penganten), maka pengajian rutin majelis taklim hajjah dan haji ISTIQOMAH ditiadakan, sebagai gantinya semua anggota pengajian datang ke hajatan tersebut di BLKI.

IMAN YANG MEMBEBASKAN

Tanggal, 1 Maret 2009 Rumah : Bpk H. Paridjo /Sastro Jl. Sirsidah No. 77/12 Cilacap
Ustadz: H. Arwani Amin (Pon. Pes Nurul Ihsan-Jeruk Legi)

Makna hidup bagi manusia berakal adalah iman kepada Allah SWT. Iman itu melepaskan belenggu. Islam melepaskan segala belenggu terhadap manusia.

1. Iman membebaskan belenggu ‘khurafat’ dan pemikiran jahiliyyah.
Khurafat yaitu keyakinan adanya kekuatan lain, selain Allah SWT. Meyakini tanda-tanda sial, misalnya : terbangnya burung, nabrak kucing, nomer 13 adalah nomer sial, pengorbanan kepala kerbau dll.

QS Al An’am 82: orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

2. Iman membebaskan dari belenggu hawa nafsu.

QS 45:23. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
[1384] Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa Dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
Termasuk hawa nafsu adalah : sikap malas, haus kekuasaan. Hawa nafsu semakin dituruti semakin tidak puas seperti meminum air laut.

3. Iman membebaskan dari kesewenang-wenangan / perbudakan terhadap orang lain.

QS 43:23. dan Demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya Kami mendapati bapak- bapak Kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya Kami adalah pengikut jejak-jejak mereka".

Orang yang beriman tidak akan mau diperbudak / diperlakukan sewenang-wenang oleh orang lain, demikian juga sebaliknya, karena orang yang beriman hanya taat kepada Allah SWT.
a. Siapa ingin menjadi yang paling mulia, maka tawakkal lah kepada Allah SWT, karena Dia yang maha Agung dan Mulia.
b. Siapa ingin menjadi yang paling kuat, maka tawakkal lah kepada Allah SWT, karena Dia yang maha Perkasa.
c. Siapa ingin menjadi yang paling kaya, maka yakinlah apa yang ada di tangan Allah SWT

4. Iman membebaskan manusia dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk (tradisi yang menyimpang)

QS Asy syu’ara : 69-82. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?"
mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan Kami Senantiasa tekun menyembahnya".
berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?, (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?"
mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami mendapati nenek moyang Kami berbuat demikian".
Ibrahim berkata: "Maka Apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?, karena Sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam, (Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".

Wassalam